10 - 9 - 8 - 7 -
ANDA AKAN DIPINDAHKAN
6 - 5 - 4 -
KE BLOG OVA YANG BARU
3- 2
1
-
Ini adalah pengalaman yang sudah lama, dan secara kebetulan 'terbuka' kembali ke permukaan saat saya, Mbak (Almas) dan Mas Ipar (Wahyu) saya pergi mengantarkan zakat fitrah di malam Lebaran.
Woiya. Di malam itu juga ada kejadian-kejadian menggelikan yang terjadi.
There goes.. Malam itu kami bertiga (sudah menjadi kebiasaan keluarga) mengantar zakat fitrah ke beberapa tempat di Rembang. Setelah menyelesaikan di beberapa spot, sampailah kami di sebuah kampung bernama Tasik Agung. Namanya aja Tasik --so kampung ini letaknya di deket pantai utara. Jalannya adalah gang-gang sempit gitu, dan ngeri-nya lagi --minim lampu. Oh, great...
Yang pertama jadi korban kegelapan malam itu adalah Mas Wahyu. Dia adalah seorang perokok sangat berat, dan --ketika saya dan Mbak Almas masuk ke dalam untuk menghaturkan zakat dia --nggak ikut masuk-- menyalakan rokoknya di depan rumah.
Ketika Mbak Almas mengucapkan "Wassalam.." untuk pamitan, terdengar suara semacam "DUKK!! CBURR!!!". Kami berdua langsung menengok ke arah suara. Mas Wahyu cengar-cengir. Saya mendekatinya. Melihat ke arah kakinya. ASTAGA!!!! Kakinya tercebur selokan!!! Muahahahahahaha!!!
Saya dan Mbak Almas langsung ngakak. Karena gelapnya malam (sumpah, memang gelap banget), dia nggak melihat kalau di depan pagar ada selokan laknat itu. Sementara Mas Wahyu mencuci kaki-nya, saya dan Mbak Almas berjalan menuju rumah yang lain --masih di kampung Tasik Agung ini.
Korban Kedua : Saya sendiri!! Dan ini tidak sepenuhnya gara-gara gelap malam sih. Hohoho. Saya berjalan sambil nge-PLURK pake Hape. Jalan lamat-lamat menyusuri gang. Satu langkah, dua langkah. Sepuluh langkah. "DHHOKK!!!"
Aduh!!
Mata saya menabrak sesuatu benda keras yang bergelantungan : Buah Mangga!! Oh, great. Mbak Almas sudah berjalan cukup jauh di depan. Saya mengikutinya sambil mengucek-ucek mata saya. Cukup sakit euy. Coba aja deh pukulkan sebuah mangga tepat di mata kamu. Gak usah keras-keras..
Nah di sini rumah berikutnya ini kami bertemu dengan ibu yang sudah cukup uzur. Dan di sini lah pengalaman 'Nama Saya Ova' yang saya ceritakan di intro postingan ini. Setelah mengantarkan zakat, Mbak Almas mengenalkan saya kepada si Ibu berumur itu, "Ini Bu.. Adek saya, Mustova..."
Si Ibu : "Oh, Mas Nova kok ndak perna mampir dolan?"
Saya : "Ova, Bu.. Bukan Nova!!"
Si Ibu : "Oh, iya. Siapa? Mas NOVAL ya? Ya ya.."
Saya : "OVA, Bu!!! O-V-A!!! Bukan Noval!!!"
Si Ibu : "Iya tadi kan saya bilang Nova! Gimana sih sampean?!?!"
Saya : " . . . . . "
Kami bergegas berpamitan karena Mbak Almas sudah gak bisa menahan tawanya. Saya tersenyum pasrah, kemudian pergi dari rumah itu sambil bersungut-sungut. Jelas-jelas nama saya Mustova!! Dari mana coba kata Noval itu muncul? Kalo Tova ato Topa gitu sih masih bisa dimengerti.
Saya sering kali dipanggil Nova atau Noval, 2 nama yang pasaran. Waktu kuliah, waktu magang dulu, waktu kerja di Jogja atau waktu berkenalan dengan orang baru --di event, di pameran, di manapun. Padahal intonasi suara saya saat mengatakan 'OVA' itu sudah cukup jelas lho. Apakah nama 'Ova' itu terlalu berat untuk diucapkan, sama seperti para penyihir kelu kesusahan mengucapkan nama Voldemort?! Apakah nama 'Ova' itu cukup berwibawa dan kharismatik sehingga membuat siapapun yang mengucapkan akan bergetar hatinya. *Halaaah, mangkin ke sini kok mangkin narsis yaa?!*
Oke, back to Tasik Agung... Korban Ketiga : Yeah, Mbak Almas. Di gang keluar menuju jalan besar, kami bertiga (Mas Wahyu sudah mencuci kakinya yang penuh comberan) kembali ke mobil untuk melanjutkan ke kampung berikutnya. Dan lagi-lagi..
DUKKK!! "Ya Allah!!!!" Mbak Almas menjerit.
Dia tersandung sebuah batu cukup besar, tepat di ujung jempol kaki. Mbak Almas meringis menahan sakit sambil memaki-maki. "Ini kampung kok gak ada lampunya sama sekali siiihh!?!?"
Saya dan Mas Wahyu cuma ketawa-ketawa. Malam Takbiran yang cukup seru.
Selamat Lebaran semuanya. *telaaaaaaat*
--
Oke.. Apa hubungannya mencret dan menang? Sebenarnya sih nggak ada. Tapi hari ini, tepat tiga hari setelah lebaran, tepat 33 hari setelah puasa saya mencret sekaligus menang.
Tadi siang, sebelum ngeben dengan anak-anak kurang kerjaan, saya membeli susu Ultra rasa coklat di Indomaret. Seperti biasa, saya comot begitu saja dari lemari pendingin. Gak ada rasa ingin mengecek label kadaluarsa ato apa --karena saya sering belanja di sana dan gadda masalah.
Di rumah, saya cobloskan sedotan ke dalam kotak susu itu kemudian menyedotnya. PUIHHH!!!!! Bukan coklat manis nikmat yang terasa, melainkan campuran antara keju dan rendaman cucian. Bayangkan saja sendiri!!!
Misuh-misuh, saya kemudian cepat-cepat meminum aer aqua banyak-banyak. Cairan asam yang mungkin penuh racun bisa-bisa menghancurkan lambung. Saya raih kotak susu itu kemudian meneliti tanggal kadaluarsa-nya : 9 Juni 2009. Olala.. Apakah lidah saya yang gak bener?! Secara tolol, saya sedot lagi sedikit untuk mengkonfirmasi ketidakberesan susu itu. PUAHH PUAHHH!!! Tetep kecut!!!
Berarti Indomaret-nya nih gak beres!!!
Well.. Karena waktu maen di studio Band udah hampir mulai, saya menaruh susu itu di tempat yang tak terjangkau, kemudian gila-gilaan di dalam studio dengan lagu-lagu MUSE.
Kembali ke susu, saya cari struk nota pembelian kemudian meluncur ke Indomaret:
Saya (O) : "Mbak!! Tuker susu!!"
Mbak Kasir (MK) : "Kenapa, Mas?!"
O : "Ini susunya kecut!"
MK : "Susu siapa?!"
O : "ASTAGA!! Susu saya habis beli dari sini!!" *mengacungkan susu*
MK : "Mmmmmm... " *ragu"
O : "Ini struk-nya. Tanggal hari ini. Dan ini, tanggal kadaluarsanya.."
MK : *bingung*
Kayaknya ni Kasir masih trainee, soal-nya tampangnya baru --dan agak kagok gimana gitu. Dia memanggil pegawai cowok.
Mas Cowok : "Ada apa?"
O : "Susunya kecutt!!"
MC : "Kapan belinya, Mas?"
O : "Tadi siang.."
MC : "Kenapa gak langsung diganti tadi?"
O : "Lha? Minumnya barusan je!!"
MC : "Ohh..." *memeriksa kotak susu yang masih penuh* "Ini benar beli di sini?!"
Saya langsung bergegas pergi.
Bukan. Bukan karena saya sebel, komplain saya gak diterima. Melainkan karena perut saya miskol. Oh, great!! Kalo gak cepet-cepet ke WC bisa banjir nih celana saya.
MC : "Mas!! Mas!! Maaf, mas!!!"
O : *terburu-buru menyetarter motor* "Udah!! Gak usah!!"
MC : "Ini kami ganti, Mas!!"
O : *dengan sok cool* "Nggak usah!! Saya gak akan belanja di sini lagi!!!"
MC & MK : " . . . . . "
Begitu lah. Saya pulang dengan membabi-buta, masuk ke WC dan yeah, you know lah... Konser menjijikkan dan teramat nggilani. Urusan Indomaret nanti saja.
Oke. Sampai jumpa di posting berikutnya --eh.. belum cerita tentang 'menang' tadi iah?!
Saya membuka Plurk, kemudian sadar ada info pemenang Kontes Desain Plurk. Dengan lemas, karena saya tau susah untuk menang di kontes internasional macam gini, saya klik link pengumuman itu dan.. ADA NAMA SAYA DI SANA!!! Saya langsung gedubrakan gak karuan. Saya MENANG?!? Dum dum pam pam parapam pam paaaa!!!!!
Padahal, itu desain saya bikin asal-asalan cuma sekedar berpartisipasi aja. Padahal, itu desain cuma tracing gambar dan tempel di kaos gitu aja. Padahal, saya mengerjakan desain itu sambil koprol.
Hadiahnya apa, Va? $50 Amazon.com Gift Certificate!!
Cuma segitu sih, tapi tetep aja lumayan banget buat saya. Secara saya jarang memenangkan kontes desain --karena karya yang cupu. Hehehehe.. Sekarang tinggal nunggu konfirmasi dari Plurk.com, tentang teknis pengiriman hadiah-nya. Hadiah gak bisa diuangkan, dan berbentuk 'barang' senilai $50 gitu.
Masalahnya sekarang, enaknya milih hadiah apa ya?!
-
Silaturahmi, atau membina suatu kedekatan dengan seseorang, adalah hal baik yang sangat dianjurkan. Mantap banget saat kita mempunyai banyak kenalan, banyak kawan --apalagi jika kemudian kenalan kita itu nantinya jadi sahabat kita. Jadi sodara kita. Atau malah *ehem ehem* jadi someone yang spesial.
Again..
Saya chatting dengan keponakan saya dan menemukan hal menarik yang dulu pernah saya bahas dengan kekasih saya. Kalau dia (sang kekasih) membahas secara cukup dewasa (meskipun dengan agak ngotot), nah --si keponakan saya ini berbicara dari sudut pandang ABG umur 16 tahun. Well, dia kelas 3 SMA. Ada cowok yang tertarik? Papanya galak tapi. Khu khu khu..
Awalnya sepele, si keponakan ini ngomel-ngomel gak penting di plurk-nya: Tentang gebetan yang malah curhat ke dia soal cewek yang dia taksir. Yang klise (dan cukup familiar), cewek yang ditaksir gebetan keponakan saya itu tak-lain-tak-bukan adalah sahabatnya sendiri. (Edited: Oke ini saya agak mendramatisir..)
Sisi gelap saya yang penuh keisengan pun berniat menggodanya via Y!M. (Sial sekali, karena saya chatting menggunakan hape, jadi transkrip obrolan gak penting itu tidak bisa saya copy-paste) Jadi, buat keponakan saya yang kebetulan membaca ini, mungkin ada part yang terkesan fiktif. Muahahahaha..
Saya (O) : "Ada apa tho? Riwil. Ribut-ribut terus!"
Keponakan (K) : "Huhuhu. Iya nih.. Dy cerita tentang cewek yg dy taksirrr!! Sebelll!!!"
O : "Siapa yg cerita? Gebetanmu?"
K : "Ho'oh.."
O : "Hmmm.. Pathetic. Just like your status"
K : "Yup.. Pathetic, yaaa. Hiks. T_T"
O : "Haha.. Kasian banget.. "
K : "Gak papa kok, Mas. Calm.. Hehehe"
O : "Oh, sudah kalem berarti.."
K : "Iah. Sekarang aq lagi gak pengin maen-maen sama cowok kok.. Hehehe.."
O : "NAH!! Berarti cowok itu buat dimaenin?!?"
K : "Nggggg, gak juga.. MAASS?!?! WHY DO YOU MAKE THIS HARD FOR ME TO FACE?!"
O : "Why me?"
K : "Iya!! Mas yang ungkit-ungkit!!!"
O : (ngakak dalam hati) "Dear.. Tadi siapa hayo yang bilang, 'calm'..?"
K : "I said calm, but I didn't really do that.."
O : "Hoooo... Why do gurls always think some negative things?"
K : (upset) "Hah? Like?"
O : "Hmmm, like. . . . you?"
K : "Me?"
O : "Yeah.. Something like 'I'm pathetic, I'm ugly, I'm fat!!'"
K : "NO!!! I SAID I'M PATHETIC, BUT I NEVER SAID UGLY NEITHER FAT.."
O : "Well, we just said 'like'. Just forget those 2.."
K : "Ummm, oke..."
O : "Are you ok?"
K : "I'm okay. Don't worry.."
O : " Oke.. Nah. Why?!"
K : "Why what, mas?!" (mulai hilang kesadaran)
O : "Scroll up and find my 2nd 'why'!!"
K : "Mmmmm.. Why we (gurls) always think that ways?"
O : "Yeah."
K : (mikir lama gitu) THIS IS WHY BOYS DON'T KNOW WHAT GIRLS WANT!
BOYS NEVER UNDERSTAND GIRLS!! (or sumthing like that, saya lupa hehehe)
O : "Wew.. That's weird.."
K : "B'COZ WE GURLS DON'T EVEN KNOW WHAT WE ACTUALLY WANT! :P"
O : "Wheww.. That's even weirder!!!"
K : "Hahaha!! Dasar cowokk.. You ARE boy!! You never know me, Mas..."
O : (ngakakk) "Sorry, I ain't a boy, dear.."
K : "Muahaha.. So?!"
O : "I'm a gentleman.. Super-gentleman.."
K : "MUAHAHAHAHA!! *muntah-muntah* That's even... Ya ya ya.."
Kemudian, dia dimarahi papa-nya karena ketawan chatting malem-malem (bukannya belajar) dan off. Hahaha.. That's really fun..
Oia.. Saya tadi bilang, pernah membahas hal yang sama dengan kekasih saya. Hmmm, sekalian aja yah saya taruh transkrip obrolan saya tentang 'wanita'. Obrolan penting itu kami lakukan setelah kami diberi cobaan pertengkaran. So here goes, to the point :
Saya (O) : "Why do gurls always think some negative things?"
Dia (D) : "Seperti . . .? Yg kayak gimana?
O : "Seperti kamu tadi.. Bilang, 'I'm wrong, lah.. I'm ugly, lah.. I'm stupid, lah.."
D : (tertawa manis) "Itu karena mungkin si cewek pengin cowoknya mengungkapkan hal sebaliknya.."
O : "Justru masalahnya di sana.. Saat cowok ngomongin hal yang dikira bakal nyenengin, cewek malah marah.."
D : "Lha, jelas lah.. Cewek itu musti 'disentuh' dengan seni. (tertawa) Gabungan antara kejujuran plus sedikit gombal.."
O : "Masak? Kok ada cewek yang digituin malah ngambek? Jual mahal gitu.." (maksud saya pgn menyindir dia)
D : "Hmmmm... Berarti cuekin aja. Lama-lama juga capek sendiri..." (tersenyum penuh arti)
O : (waktu itu saya mikir dia sedang menguji saya) "That's even.. Lebih parah..."
D : "Maksudnya?!"
O : "Aku ini tipe yang cuek. Nah. Cowok yang nyuekin ceweknya gitu, pasti dikatain 'kamu gak peka!! gak sensitip!!'
D : (tertawa ngakak) "You must learning how to communicate with girls, Honey!!"
Lantas dia memberi tau saya r a h a s i a . . .
D : "Honey.. Girls won't talk what they want. You must find by yourself..."
O : "Ok.. Trus?"
D : "Banyak cewek yang berharga-diri sangat tinggi, sehingga merasa jatuh saat dia menginginkan sesuatu. Well, tapi bahkan cewek yg paling pemalu punya cara tersendiri untuk mengungkapkan selain lewat kata-kata kiasan."
O : Dan itu adalah . . .
D : "Rahasia!!!" (ngakak kenceng)
O : *sigh*
D : "Ini beneran rahasia.. Karena setiap cewek punya caranya tersendiri. Gak ada rumusnya.."
O : " . . . . . . . "
Well...
This is why I never understand gurls. Nah, for you gurls, tell me your secrets..
Please..
-ova-
Ketika saya ingin minum es atau sesuatu yang dingin, saya membuka kulkas. Ketika saya ingin mengabari sesuatu kepada kerabat, saya membuka SMS. Ketika saya ingin mengetahui berita sepanjang hari ini, saya menyalakan televisi. Ketika saya ingin mencari sesuatu yang saya belum mengerti, saya membuka internet. Ketika saya sedang boring, saya memainkan game di PS2. Ketika saya ingin pergi ke tempat yang agak jauh, saya memakai motor.. Teknologi memudahkan hidup saya..
Saya kemarin chatting dengan keponakan saya yang (ngakunya) manis. Seorang gadis berumur 16 tahun yang duduk di kelas 3 SMA (atau SMU, atau SLTA yah?). Dia sedang minta diajarkan tentang filter median di Photoshop dan sedikit tentang Motion Tween-nya Flash..
Saya sedikit 'terganggu' dengan obrolan, yang kira-kira seperti ini :
Saya (O): Enak ya, jaman sekarang
Keponakan (K): Kenapa, mas?
O : "Anak SMA jaman sekarang dah diajari PS dan Flash.'
K : "Hohoho.. Emang enakk."
O : ". . ."
K : "Apalagi CPU-nya canggih, monitor LCD. Kelasnya b
er-AC"
Saya membayangkan jaman SMA --yang sebenarnya bukan SMA formal. Saya belajar di Pondok Pesantren semi-modern yang kurikulumnya setaraf SMA. Waktu itu, boro-boro megang Photoshop, megang komputer-nya aja udah susah. Antri dan dikasi waktu yang tidak cukup lama.. Belum lagi komputernya yang entah Pentium 1 atau malah tidak ber-prosesor..
K : "Mas?"
O : (kaget) "Oi?! Makanya yang rajin latihannya.."
K : "Maless ee.. kapasitas otakku gak nyampekk.."
O : "Halah.. Mas wae belajar Flash pas kuliah.. Sekarang kamu enak lho..."
K : "Ho ho ho.. I'm way above you.." (mulai ngeselin)
O : "Ya ya ya.. Bagus itu.."
K : "Saiki ajari maneh..."
Setelah seumuran saya, saya pikir dia nanti akan melebihi saya. Saya pikir, nanti hidup dia lebih mudah dengan teknologi yang makin berkembang. Nanti mungkin akan ada robot-robot yang menyapu halaman rumah kita. Mungkin akan ada mobil yang tidak perlu bahan bakar. Mungkin akan ada kumpulan buku bacaan seukuran cincin. Mungkin akan ada teleportasi atau baju tembus pandang. Teknologi dikembangkan untuk memudahkan manusia..
Namun, saya suka lupa dengan anugerah Allah yang berbentuk teknologi ini. Kemaren, ketika listrik mati sebentar, saya lantas mengumpat-umpat. Ketika HP ngadat, saya suka mencaci-maki. Ketika koneksi error, saya memukul-mukul connector LAN. Bahkan, ketika jagoan saya mati, stick PS2 pun saya banting. Betapa teknologi telah jadi bagian hidup saya.
Saya jarang sekali memikirkan di jaman dahulu kala. Di jaman Nabi, ketika belum ada listrik. Saya lupa bersyukur karena dilahirkan di jaman penuh teknologi sekarang ini. Bagaimana mereka membikin es yang sedap di teriknya panas? Bagaimana mereka menyampaikan suatu kabar? Bagaimana mereka tahu tentang kejadian-kejadian yang lagi hangat diperbincangkan? Bagaimana mereka mencari tahu apa yang belum mereka ketahui? Bagaimana mereka mendapatkan hiburan? Dan bagaimana mereka melakukan perjalanan, jauh ataupun dekat...? Amboii, betapa sulitnya..
K : "Mas... mas... Gimana sih?!?"
O : "Eh oh?!?"
K : "Minta diajarin kok malah diemm?!? =_="
O : " . . . . "
Makin tahun. Suasana puasa saya rasa makin tidak 'homy'. Saya sudah sering melupakan masa-masa betapa indahnya menunggu buka, bercengkrama di malam hari atau sahur bersama keluarga.
Saya dulu ingat, bersama-sama dengan beberapa kawan (DON'T TRY THIS AT HIM, KIDS!!) merakit mercon. Di sore hari, pekerjaan mengasyikkan untuk membunuh waktu-waktu lapar. Dengan kertas-kertas bekas, lem dan obat mercon khas berwarna abu-abu. Kemudian, menguji hasil karya di kebun belakang sekolah atau di alun-alun kota.
Bukan!! Bukan merconnya yang saya ingat. Tapi kebersamaan saat bekerja itu. Ungkapan saling mencomooh "aaah, mercon milik kamu cupu,", tertawa ngakak saat menutup telinga rapat-rapat namun mercon-nya ngobos, dan adrenalin terpacu saat dikejar-kejar orang yang merasa terganggu. Ha ha ha. Saya baru sadar saat dewasa, ternyata mercon itu sangat mengganggu. DARRRRR!!! Dan saya langsung mengumpat, "Anaknya siapa itu kurang ajar?!?!". Well, saya yakin, mungkin itu juga yang ada di pikiran orang-orang yang terganggu karena ledakan mercon kami.
Setengah jam sebelum buka puasa, kami berkeliling hunting jajanan dan minuman segar. Jalan-jalan menjelajahi kota dan menikmati keramaian orang-orang yang kelaparan. Setelah es degan dan beberapa kue didapat, kami pulang ke rumah. Menyalakan radio yang akan mengumandangkan sirine atau adzan tanda maghrib, kemudian menyeruput es bersama-sama dan mendesah alhamdulillah. Nikmat sekali..
Beberapa jam setelah tarawih, kami mengumpulkan bambu-bambu dengan berbagai ukuran untuk memainkan musik perkusi. Kadang ada yang menyumbang ember. Ada pula yang meminjamkan gerobak untuk kami bawa keliling kampung, mengumandangkan senandung 'Sahuuur sahuuuur' dengan penuh semangat. Atau 'sholawatan' yang kami hapalkan bareng-bareng. Atau hanya sekedar memukuli bambu-bambu yang di sini terkenal dengan istilah 'thong-thong-klek'.
Saat sahur, kami pulang ke rumah masing-masing dan duduk manis di meja makan sambil menceritakan apa yang tadi kami lakukan seharian. Membanggakan puasa saya belum pernah bolong, dan mencemooh kakak perempuan saya yang tidak puasa. Di televisi, ada acara kuis yang memberikan pertanyaan cukup bermutu seperti 'sebutkan huruf hijaiyah yang termasuk sebagai huruf-huruf al-qomariyah' lantas kakak-kakak saya ribut karena telepon mereka tidak diangkat pembawa acara kuis. Hangat dan menyenangkan...
Saya merindukan suasana itu.
Sekarang. Sejak handphone, internet dan PS2 merajalela. Di pagi hari, saya lebih banyak tidur. Setelah mengaji, kemudian saya terhubung ke internet dan bersenang-senang dengan dunia sendiri. Setelah Ashar, saya asyik dengan PS untuk menunggu waktu berbuka. Setelah tarawih, saya kembali di komputer saya untuk bekerja. Kami sudah lupa dengan kebersamaan, dan hanya sempat bertemu ketika tarawih. Atau sesekali buka bersama, yang itupun masing-masing masih disambi chatting dengan entah siapa. Tinggal latihan band yang masih penuh dengan kehangatan dan cemoohan akrab. Untunglah..
Yang paling menyakitkan adalah ketika sahur, di mana acara-acara televisi menjadi penurun selera makan. Saya memang tertawa melihat mereka, pelawak-pelawak televisi, namun kelucuan mereka bukan di lawakan mereka. Yang saya tertawakan adalah lawakan mereka yang tidak lucu lagi. Yang saya tertawakan adalah diri saya sendiri yang kok ya menonton acara minus mutu itu. Dan kuis-kuisnya, masya allah, mantap sekali. Pertanyaannya sangatlah menantang, seperti 'Siapakah penyanyi lagu Pintu Surga?' - 'A. Gigi B. Mulut C. Mata'. Ck ck ck.. Saya mikir, penulis pertanyaannya itu mungkin merasa penonton-penonton Indonesia itu bodoh semua. Mereka mungkin takut, jika nanti tidak ada yang berani menjawab kuis yang pertanyaannya 'Siapakah nama Ayahanda Rasulullah SAW?'
Duh.. Saya jadi ngelantur ke mana-mana.
Apapun itu, selamat berpuasa semuanya..
-ova-
Saya mempunyai seorang kawan yang selalu gagap dalam mengucap Allahu Akbar ketika mengawali sholat. Begini, dia merapal doa dan niat --lantas mengangkat kedua tangannya. Sesaat dia tersentak seperti disadarkan oleh sesuatu, kemudian menurunkan tangannya. Dia mengawali takbir-nya lagi dan di pertengahan dia tersentak kembali dan mengulangi lagi. Sampai 3-5 kali, baru dia masuk ke rukun berikutnya. Dan saya yang waktu itu kebetulan di sebelahnya, cukup terganggu. Karena saya dan makmum-makmum yang lain sudah pada ruku' mengikuti imam, dia masih takbiratul ihram..
Suatu ketika, saya menanyakan kenapa bisa seperti itu. Dan kawan saya itu menjawab :
Kawan (K): "Saya takut, Va.. Takut sholatnya nggak diterima Allah."
Saya (O) : "Lho?! Kok bisa, mbro?!"
K : "Kan.. Membaca niat 'usholli' sama gerakan tangan itu HARUS pas.. Telat sedikit saja, shalat saya batal..
O : "Ah, masak?!?!?"
K : "Woo iya!! Kalau niatnya dibaca kecepatan, dan tangannya sudah terangkat duluan kan repot."
O : "Ah, masak?!?"
K : "Wooo iya!! Kamu kan musisi.. Ibaratnya, kamu nyanyi di nada D.. Padahal suara gitar sudah masuk nada G!! Fales.."
O : "Hmmmm..." ("Kayaknya gak gitu deh.." pikir saya, namun tetap manggut-manggut)
K : "Harus koheren.. Sejajar.. Presisi... " (mulai ngaco..)
Saya merasa kasihan dengan kawan saya. Saangat kasihan. Dia menderita penyakit was-was yang sangat menggangu hidupnya, especially ibadahnya. Saya mempelajari bahwa Islam itu agama yang mudah, ibadah dijalankan 'semampu'-nya. Saya tidak pernah mempedulikan apakah takbir saya berbarengan dengan gerakan tangan ketika mengawali sholat. Se-tepat atau sekhusyuk apapun saya sholat, Allah lah yang menentukan ibadah saya diterima apa tidak.
Allah, menurut saya, bukan kayak Polisi yang mengawasi di perempatan kalau-kalau ada motor jalan duluan padahal lampu hijau belum menyala. Allah, menurut saya, bukan juri atau komentator ajang musik yang sensitif dengan chord dan suara pitch para kontestan. Allah, bukan pengawas galak yang tidak mentolerir semungil apapun kekeliruan kita..
Sholat, setau saya adalah perintah Allah. Dan orang muslim diwajibkan melaksanakannya. Namun banyak yang 'keder', bahwa perintah Tuhan itu harus benar-benar 'benar'. Gak boleh salah posisi kaki, bacaannya harus jelas, harus kenceng, gerakan tangan harus gini dan gini.. Oh, please... Kita diwajibkan melaksanakan sholat, semampu kita aja kok. Wong, kalau kita baru hapal al-fatihah, ya itu aja dibaca. Kalau baru bisa gerakan-gerakan-nya, yawdah gerak-gerak saja. Bahkan kalau kita tidak kuat berdiri, karena sakit, kita diperbolehkan kok sholat sambil duduk.
Ini tidak hanya berlaku buat sholat saja.
Karena Abah saya mengatakan, SEMUA ibadah yang ada dalam Islam dikerjakan semampu umat. Kalau tidak mampu ya jangan dilakukan --karena malah akan merusak ibadah itu sendiri. Kayak yang diceritakan Om Deddy Mizwar di Para Pencari Tuhan jilid 2.
Dikisahkan bahwa Om Jack ingin menunaikan ibadah haji, namun belum mampu dengan biayanya. Kemudian tiga anak asuhnya berusaha membantu iuran, namun uang mereka didapat dari hasil nipu. Bang Jack kira-kira bilang sambil marah, "Percuma gue melakukan hal yang baik kalau dengan menggunakan yang haram!!!!"
Puasa juga gitu. Yang belum kuat menahan lapar, diperbolehkan untuk gak puasa. Sedekah dan zakat, apalagi. Yang gak punya rejeki, gimana bisa menyedekahi?
Selain yang ritual-ritual, saya teringat cerita sahabat saya --seorang gadis musisi yang sangat berbakat. Suatu ketika, dia curhat dalam email yang kira-kira:
Va.. Gue dosa ya kalo nggak pakai jilbab? Gue tau jilbab itu dipake muslimah dan jadi penutup aurat. Gue ngerasa gak pantas make. Karena, you know, ada beberapa kelakuan gue yang gak muslimah banget.. Gue masih pecicilan, masih suka bergosip ria, masih suka keluar malem..
Nah, ini jadi dilema.. Gue belum siap memake jilbab saat ini, tapi gue takut gue berdosa. Gimana dong?!
Oh, great. Apakah saya adalah seorang ulama yang tahu solusi segala macam permasalahan?! Sumpah, waktu itu saya bingun ini email mau dibales apa?! Huhuhu.. Well, karena saya takut kalau-kalau jawaban (ngaco) saya menjerumuskannya, maka saya menanyakan pada Abah. Dan jawaban beliau pun saya adaptasi untuk balesan email curhatan itu..
PERHATIAN : SAYA BUKAN MENYURUH CEWEK-CEWEK BERJILBAB UNTUK MELEPAS JILBAB MEREKA!! Don't take those stuffs away, girls!! You're beautiful with them!!
Maka inilah balasan email saya:
Dear..
Gue bold yah kata-kata elo. Gue belum siap memake jilbab saat ini, tapi gue takut gue berdosa. Kalau elo belum siap, kerjakan semampunya ajah. Islam itu baik kok, semua ibadah dijalan sekuat kita bisa.
Idealnya, seorang muslimah harus bisa menjilbabi fisik dan kelakuannya. Tapi kalau elo baru bisa menjilbabi hati elo, gak papa. Fine.. Gue lebih suka dengan cewek non-jilbab berkelakuan sopan, daripada cewek berjilbab yang ribut dan pakeannya ketat dan seksi.
*Dan saya pun berasa seperti Ustadz yang penuh dengan fatwa..*
Well.. Saya bersyukur banget tidak dilahirkan dengan ke-waswas-an seperti kawan saya yang pertama, dan juga bersyukur tidak dilahirkan sebagai wanita-penuh-dilema karena bingung.
Sekali lagi, alhamduliLlah hidup saya cukup mudah. . .
-ova-
Oke... Secara iseng saya menemukan situs Google Fight ini. Meskipun ada embel-embel Google, situs ini tidak disponsori atau ada kaitannya dengan Sang Dewa, Google. Situs itu cuma menggunakan database/index Google untuk digunakan dalam pertarungan. Caranya sangatmudah™.
Ketik aja 2 keyword yang mau ditandingkan. Keyword-nya terserah, yang aneh-aneh pun boleh. Misalnya 'gundu' dan 'kelereng...
Nah, akan muncul visual efek simpel --kemudian hasilnya diumumkan dalam bentuk grafik. Kayak :
Iya. 24 jam sehari dalam 24 tahun tak pernah terasa secepat ini. Berlalu begitu saja bagaikan awan --sesekali diterangi matahari, kali lain meneteskan hujan.
Tak pernah kucatat, berapa kali aku tergelak bahak. Tak pula kutulis, berapa kali aku menderaskan tangis. Semua melebur dalam nafas kehidupan, anugerah Tuhan.
Alhamdulillah, kasih sayang keluarga dan kawan-kawan tak pernah berhenti mengalir, meski aku ini sering mengiris hati.
Syukran katsiran Abah --atas sifat keras-kepala yang engkau titiskan, membuatku dapat belajar berteguh pendirian. Thank you, mbakyu-mbakyuku --atas keberagaman pekerti yang selalu kalian tularkan.
Terimakasih, kekasih --atas usaha keras untuk memendam dunia maya demi secercah realita. Arigatou, kawan-kawan --atas dinamika dan kegilaan yang semakin menguatkan ikatan kita.
Dan Ibuku, sengaja kusebut terakhir sebagai yang paling spesial. Syukran, thank you, terima kasih Ibu. Aku tahu, bahwa sekilas tatapanmu adalah doa penuh berkah, bahwa belaianmu adalah selimut surga, bahwa sosokmu sendiri adalah wujud lautan cinta. Aku bahkan tak sanggup lagi melukiskan kelembutanmu lewat kata-kata, seperti halnya aku tak sanggup membalas kebahagiaan yg telah kau curahkan selama 24 jam --semenjak 24 tahun yang lalu,.
Iya. 24 jam sehari dalam 24 tahun tak pernah terasa secepat ini. Namun, aku tak menyesali. Karena aku tahu, ada yang selalu hadir untuk menemani. Seperti awan yang ditemani mentari, hujan atau pelangi...
Beuuh..
Ternyata indera keenam firasat saya benar. Untung saya dan Masumar gak jadi membulatkan NIAT untuk pergi ke Jakarta Rock Parade.. Ternyata acara yang kedengarannya dahsyat itu kacaw balaw waw waw..Pertama lihat bagian ticketing, saya terpana : 400ribu rupiah!! Hampir kayak harga tiket MUSE di Jakarta tahun kemaren. Begitu Masumar saya kabarin, dy langsung geleng-geleng. "Prei, Pret!!! Prei prei!!"
Oke. Bagi yang gak paham.. Prei itu maknanya libur. Tapi kalau diucapkan dengan nada pasrah dan bibir yang menye, terjemahan bebas prei adalah : GAK SUDI!!! NGABISIN DUIT AJA!! LAGIAN ONGKOS TRANSPORT KE SANA SAPA YANG BAYARIN!!
Btw, menurut saya.. Harga tiket segitu dan dapat menyaksikan 'paket' yang terdiri dari band-band yang bervariasi cukup masuk akal. Dan karena domisili saya (dan Masumar) bukan di Jakarta --tentu saja harga segitu menjadi sangat mahal.
Okeh.. Saya yakin banyak yang belum dengar tentang Jakarta Rock Parade (JRP). Jika dibandingkan dengan Soundrenaline atau Java Jazz, nama JRP adalah baru di event musik Indonesia. Saking gres-nya, sampek promotornya --BIGanendra-- juga terkesan baru belajar untuk bikin event gede-gedean. Promosi-nya, jarang banget muncul di tipi. Waktu dan persiapannya juga mepet banget.. Duuh..
Sebenarnya sih, JRP ini cukup menggiurkan.. Tiga hari (11-13 Juli 08). Tiga tempat. Ratusan Band!! Uwiih.. Kayaknya bakalan rame nih. Apalagi di hari ketiga, list band yang maen adalah : Indo Rock, ERK, Naif, Voodoo, Elpamas, Zeke & The Popo, Pure Saturday. Saya ngiler banget...
Saya penasaran dengan berita JRP, kemudian mbrowsing di forum-forum musisi. Dan apa yang terjadi sodara-sodara.. Hari pertama JRP : Sepi... kayak.. kuburan..
Entah karena harga tiket atau karena masyarakat kurang mengapresiasi musik rock, venue JRP sepiii pengunjung.
Promotor-nya kemudian ngobral tiket dari 400ribu jadi 100ribu. Kemudian malemnya, 100ribu menjadi 50 RIBU!!! BEEEUHHH!!!!Kata teman saya di forum musisi.com, di hari kedua itu--Dismember, band cadas dari Swedia hampir gebukin panitia karena negoisasi yang alot. Dari jadwal main jam 23.00, mereka akhirnya main jam 02.00 pagi!!!!
Tambah ada berita bahwa band-ban markotop macem BMX Bandits, Young and Restless (band luar dengan vokalis anak Indonesia), Sillyfools dan the Parlotones gagal tampil. Begitu pula dengan band Indonesia dahsyat Naif, Seringai, Rumah Sakit, Anda [Bunga], Room V, Burger Kill, SORE, dan Pure Saturday juga confirmed gak jadi tampil!! Maka, di hari terakhir : dari 33 band, hanya 16 band yang bersedia main!!!
Ada isu menarik.. Bahwa salah satu perusahaan rokok sebenarnya berminat menjadi sponsor, dengan syarat Matta Band ikut andil dalam perhelatan itu. Olala dum dum.. Panitia yang idealis itupun menolak. Isu lain, ada merek popok bayi terkenal juga ingin men-sponsori JRP dengan syarat Kangen Band menyumbangkan lagu-lagu sumbang mereka. **Oke, yang terakhir ini saya bohong..**
Meski 'besar pasak dari pada tiang', saya salut banget dengan panitia yang sekarang mungkin sedang muntaber karena merugi yang berani bikin event menyatukan rocker-rocker Major-Indie, Tua-Muda dan Lokal-Luar dalam satu event. Untuk promotor pemula yang mencoba bikin event baru nan dahsyat semacam ini, kegagalan tentu suatu hal yang wajar. Secara klise, ini adalah cambukan bahwa JRP2 harus lebih rapi. Semoga tahun depan lebih baik, dan lebih mampu menumbuhkan niat saya untuk benar-benar datang...
Ps: Saya belum me-link berita terkait dan link website band-band di atas. I'll edit this post asap..
Waktu pilgub kemaren, saya tidak menyoblos karena 3 alasan :
1. Tidak tahu harus memilih siapa
2. Tidak mendapatkan Kartu Pemilih
3. Masih tidur saat Pemilihan berlangsung
Untuk yang nomer 2, kalo toh saya dapat kartu --saya juga males untuk memilih.
Gak tau ya. Saya kok sentimen + 'merasa-ihh-nggak-deh' dengan politik dan hal-hal yang berbau kayak gitu. Kalo nggak tipu-menipu, ya berantem. Kursi ama uwang diperebutkan.
Anyway, ada beberapa part dari Politik --khususnya di bagian ber-partai-partai-ria yang cukup menghibur saya. Agak basi sih, tapi it's quite funny. Hahahag. Di detik.com ada berita menarik :
Dari 95 parpol yang telah mendaftar di Depkum HAM untuk diverifikasi, beberapa parpol lama berganti dengan wajah baru. Namun, banyak pula parpol baru yang memiliki nama unik, lain dari yang lain.
Entah apa sangkut pautnya dengan mantan Presiden Soeharto, namun ada partai yang dinamai Partai Karya Pelita Soeharto. Partai yang berada pada nomor registrasi 31 ini diketuai oleh Pandara HR.
Nama pohon yang identik dengan parpol yang berkuasa pun ikut dicomot, seperti Partai Beringin Muda. Ada pula yang percaya diri mengusung nama Partai Orde Baru. Partai yang diketuai Zaufi Lubis ini berada di urutan ke-16.
Selain partai berbau Soeharto, masih banyak partai bernama unik lain. Yang berbau kejawen misalnya, Partai Satria Piningit. Lalu ada Partai Karang Baja Sejahtera dan Partai Karya Perjuangan yang disingkat Pakar Pangan.
Nama-nama parpol itu dicuplik detikcom dari keterangan pers yang dibagikan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Depkum HAM di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2008).
Selain nama unik, sejumlah parpol yang terdaftar di Depkum HAM memiliki kemiripan satu sama lain. Misalnya, Partai Kristen Demokrat Indonesia (PKDI) dengan Partai Demokrat Kristen Indonesia (PDKI). Meski terkesan hanya membolak-balik kata, namun kedua partai ini memiliki pengurus berbeda.
Sejumlah parpol lama yang berganti wajah baru juga berada dalam daftar Depkum HAM. Misalnya, Partai Bulan Bintang (PBB) yang berganti menjadi Partai Bintang Bulan. Bergantinya nama partai yang didirikan Yusril Ihza Mahendra ini disebabkan karena PBB tidak lolos electoral treshold atau batas minimum perolehan suara pada Pemilu 2004 lalu.
Apapun namanya, ke-95 parpol itu tentunya tengah dag-dig-dug menanti surat keputusan yang menyatakan mereka lolos verifikasi Depkum HAM. Namun, lolos di Depkum HAM juga belum cukup untuk berlaga dalam Pemilu 2009. Masih ada tahapan verifikasi KPU yang harus dilampaui.
---
Yang Partai Satria Piningit benar-benar bikin saya ngakak. Kreatip banget dehhh!!!! Sayangnya, gak lulus verifikasi. Kalo lulus, kemungkinan besar banyak yang akan menyoblos --yaitu orang-orang yang dulu ngefans sama Kotaro Minami : Partai Satria Baja Hitam. Muahahahaha!!!
Oke.. Ini daptar 34 parte yang nanti akan kita coblos..
Dari tadi saya ngomong gak jelas, gadda kaitannya dengan judul. Ini karena kebingungan saya untuk memilih apa dan siapa nanti pada Pemilu 2009. Semboyan "Pilihlah dengan hati.." jadi susah untuk direalisasikan karena kebanyakan parte dan wakil rakyat gak sepenuh hati melayani rakyat..
Itulah kenapa, di awal post ini saya memasang 'ketidak-tahuan' (bingung) sebagai urutan pertama alasan saya tidak menyoblos. Terlalu banyak orang-orang baik yang berubah jadi kurang baik saat terpilih. Terlalu banyak cerita-cerita miring tentang janji dan rayuan. Terlalu banyak yang pertengkaran hanya karena warna. Terlalu banyak hal membingungkan..
Duuu..
Andai saja ada PLM --Partai Luna Maya. Pasti akan saya coblos tanpa ba-bi-bu
-
Kalo sudah cukup lama memakai software tertentu, kita akan dikasi informasi mengenai produk baru dari software tadi. Misalnya, kita pakai Mozilla Firefox 2 --nah stelah beberapa taun, perusahaan Mozilla akan merilis Firefox 3 Beta.
Yang jadi poin di sini adalah BETA-nya ituh.. Sering kan kita denger macem: Ansav Beta, Gmail Beta, Aviary Beta, Ovavision Beta, Efekgitar Beta. Dsb dsb..
Nah tahukah kamu apa itu Beta Version?!
Saya dulu jawab: itu adalah program yang masih versi mentah, perlu diuji lagi. Temen saya nanya, kenapa gak pake Alpha?! Firefox Alpha gitu...
Ah iya.. Kenapa yah?!
Beta version memang adalah proyek yang sedang diuji, namun oleh tester yang BUKAN pencipta atau developer proyek itu. Biasanya, beta-tester adalah orang-orang yang tertarik dengan proyek atau memang siapa gitu yang sengaja direkrut oleh developer..
Nah, proyek yang diujikan oleh beta-tester itu sebelumnya sudah melalui tahap uji-coba oleh developer atau pabrik si proyek itself.
Fungsi beta adalah mengetahui bug (ketidakstabilan, crash, error) pada proyek. Nah, begitu ada tester yang melaporkan ada bug, maka proyek akan masuk Gamma-version (dan kalau perlu Delta-version) untuk memperbaiki apa yang kurang. Namun, gamma + delta ini jarang sekali digunakan. Developer lebih suka memakai tambahan angka. Misalnya Tuyul Manager Beta 3.15 ,artinya program TMBeta itu versi 3 perbaikan/update ke 15.
Begitu bug sudah diatasi dan proyek sudah stabil, maka diluncurkanlah full-version atau gold-version atau apa lah istilahnya..
Jadi gak ada kaitannya dengan lagu Maluku.. 'Ayo mama!! Jangan mama marah betaa!!!"
-ova-
Apakah kutukan gadis patah hati itu benar?! Apakah lagu itu mengandung unsur mistis yang diciptakan karena bisikan setan? Apakah Luna Maya suka sama saya? Loh?!?!
Oke. Bagi siapapun yang gak tau tentang desas-desus Lagu Gaby, klik ini..
Pertama kali denger lagu berjudul 'Jauh' (judul lainnya adalah 'Tinggal Kenangan', 'Kau Pergi' dan 'Lagu Kuntilanak') dengan format 3gp saya ngerasa familiar dengan nada dan irama-nya. Oh, kenapa ini? Apakah saya dikutuk?!?
Saya beneran merasa kalau saya pernah mendengar lagu ini entah di mana.. Setelah saya coba bertapa dan puasa mandi tiga hari (oke, hiperbola), akhirnya saya mendapat pencerahan..
Saya kulik lagu itu dengan piano, dan benar saja --chords yang dipakai sangat familiar : D - A - Bm - F#m - G - D - G - A. Saya gerakkan jari-jari saya untuk memainkan sedikit arpeggio, dan muncullah 1 judul : Canon!!!
Lagu Gaby (atau Geby atau Egy atau siapa lahh) itu menggunakan progresi chord yang sama persis dengan komposisi berjudul Canon in D Major gubahan Johann Pachelbel. Canon (in C Major) saya pelajari dulu saat saya masih berantakan dalam memainkan piano. Well, actually.. sekarang pun masih berantakan. Hehehe..
Oke. Bagi yang belum tau Canon in D, check this. Dengerin intronya, dan bersenandunglah "Pernaah aaada... Raasaaa cintaaa... " What do you think?!
Komposisi ini cukup melegenda dan punya banyak versi. Versi rock, versi orkestra, versi acapella dsb dsb. Search ajah di youtube. Dan kalau saya gak salah, Ariel Peterpan juga menggunakan chord yang sama (memakai C major) untuk lagu 'Antara Aku dan Dia' (album pertama kalo gak salah.. yang lagunya kayak lagu anak-anak jaman dulu itu). Samsons juga memakainya di 'Kenangan Terindah'. Dan bahkan Trio Macan di lagu 'SMS'. Musicians, correct me if I wrong.
Itulah sebabnya kenapa lagu Gaby bikin kita stuck dengan iramanya yang 'bersahabat'. Di memori kita terdapat 'Canon' yang sudah tertanam sejak kita kecil, mungkin masuk menelusup tanpa sengaja sepotong demi sepotong (oke, bahasa saya jijay abiss). Nah, saat lagu Gaby diputar, kepingan ini muncul lagi --dan kita pun langsung cepat akrab.
Jadi.. Kutukan kah? Like hell I believe that!!!! Hahahag..
-ova-
Apakah persamaan Efek Rumah Kaca (ERK) dan MUSE?
Dua-duanya adalah band dengan 3 orang personel dengan lirik+musik abnormal dan awesome!!! Namun perbedaannya, saya lebih bangga dengan ERK karena mereka produk Indonesia!!!
Oke..
Saya pertama kali tahu tentang ERK dari majalah Rolling Stone Indonesia. Saya dah berniat akan mengobrak-abrik toko Kaset dan CD untuk mendapatkannya, tapi penjaga toko menggelengkan kepala. "Efek Rumah kaca? Film dokumenter, ya Mas?!" OLALA...
Kemudian Rolling Stone bulan Mei memuat artikel ERK yang menjadi the Best Rookie of the Year. Ditambah kutipan komentar dari band dahsyat Sore dan the S.I.G.I.T yang kurang lebih bilang, "Cholil itu kok bisa ya? Bikin lirik pake bahasa Indonesia, dan keren..."
Oke. Cukup sudah!! Rasa penasaran saya membumbung tinggi sehingga dengan gelap mata, saya menghubung ke internet dan donlot beberapa lagu ERK. Pembajakan!! Pembajakan!! (Maaf, mas Cholil dkk --nanti kalau saya dapet CD-nya saya PASTI beli kokk..)
Oke reviewnya..
PC saya tidak mempunyai spesifikasi yang memadai untuk memainkan Assassin's Creed, dan saya hampir saja putus harapan, saat sepupu mudik dan membawa serta PC-nya yang canggih dengan Assassin's Creed (AC) install di dalamnya. O la la, pucuk tiba ulam dicinta..
Akhirnya saya memainkan game ini!! Ahahahaha!!Genre game stealth yang tokohnya musti mengendap-endap adalah genre favorit saya setelah RTS. Asyik sekali merasa tegang saat sembunyi, membaur dengan crowd, menginvestigasi, dan saat mau membunuh target. Game stealth terakhir yang saya mainkan adalah Splinter Cell : Double Agent.
Meskipun Splinter Cell juga dibikin oleh Ubisoft, saya jauh lebih puas dengan AC. Oh my God!! This game is trully breathtaking!!
Begitu saya bikin profil baru (profil sebelumnya dimainkan oleh sepupu saya), saya langsung stuck dalam game ini selama 6 jam lebih!! Dan besoknya, saya meneruskan main sampai.. tamat!! Iya. Tamat. Ha ha ha ha! Cepat sekali, saya selesaikan AC hanya dalam dua hari. Kok kayaknya mudah banget, Va? Ya ya. Saya kasih tau alasannya nanti..
Tokoh utama dalam AC adalah anggota Hashshashin bernama Altaïr. Sosoknya sangat cool dengan pakean dominasi putih keren penuh dengan senjata tajam. Kelompok Hashshashin (yang kemudian oleh orang Barat ditulis Assassin) adalah kelompok yang benar-benar ada, di sejarah Perang Salib tahun 1191.
Saya sempat belajar bahasa Arab, dan at-Thaa'ir ( الطائر ) seingat saya bermakna 'burung'. Memang, beberapa aktivitas Altaïr di dalam game ini layaknya aksi burung, tepatnya elang. Altaïr dapat menggunakan kemampuan The Eagle Eyes, yang dapat mengenali musuh, teman atau informan. Altaïr dapat 'menyamakan' (istilah di AC, synchronizing) memori navigasi-nya dengan elang yang terbang di atas suatu daerah sehingga dapat memantau peta daerah tersebut. Si Altaïr juga dapat melakukan Leap of Faith, atau terjun bebas untuk turun dari tempat yang tinggi. Selain itu, darah sebagai bukti target sudah dihabisi juga dioleskan di bulu burung elang.
Grafiknya is-ti-me-wa!!! Sangat memuaskan! Kota, bangunan, scenes dan pemandangan terlihat sangat indah. Detail susunan keramik, patahan balok kayu atau gesture orang-orang sangat dahsyat! Arsitektur kota di Jerusalem dan Damascus benar-benar membuat saya mengatakan "Sh*t!!". Cantik banget, swear! Belum lagi efek lighting-nya yang dinamis. Saat ada awan, kota gelap seakan mendung. Kalau matahari sedangn terik, layar terlihat silau dan saya musti menyipitkan mata. Dan world yang bisa dijelajahi saaaaangat besar!! 3 jam gak akan cukup untuk menelusuri seluruh kota di game ini.