04 Juni 2008

Assassin's Creed

PC saya tidak mempunyai spesifikasi yang memadai untuk memainkan Assassin's Creed, dan saya hampir saja putus harapan, saat sepupu mudik dan membawa serta PC-nya yang canggih dengan Assassin's Creed (AC) install di dalamnya. O la la, pucuk tiba ulam dicinta..

Akhirnya saya memainkan game ini!! Ahahahaha!!

Genre game stealth yang tokohnya musti mengendap-endap adalah genre favorit saya setelah RTS. Asyik sekali merasa tegang saat sembunyi, membaur dengan crowd, menginvestigasi, dan saat mau membunuh target. Game stealth terakhir yang saya mainkan adalah Splinter Cell : Double Agent.

Meskipun Splinter Cell juga dibikin oleh Ubisoft, saya jauh lebih puas dengan AC. Oh my God!! This game is trully breathtaking!!

Begitu saya bikin profil baru (profil sebelumnya dimainkan oleh sepupu saya), saya langsung stuck dalam game ini selama 6 jam lebih!! Dan besoknya, saya meneruskan main sampai.. tamat!! Iya. Tamat. Ha ha ha ha! Cepat sekali, saya selesaikan AC hanya dalam dua hari. Kok kayaknya mudah banget, Va? Ya ya. Saya kasih tau alasannya nanti..

Tokoh utama dalam AC adalah anggota Hashshashin bernama Altaïr. Sosoknya sangat cool dengan pakean dominasi putih keren penuh dengan senjata tajam. Kelompok Hashshashin (yang kemudian oleh orang Barat ditulis Assassin) adalah kelompok yang benar-benar ada, di sejarah Perang Salib tahun 1191.



Saya sempat belajar bahasa Arab, dan at-Thaa'ir ( الطائر ) seingat saya bermakna 'burung'. Memang, beberapa aktivitas Altaïr di dalam game ini layaknya aksi burung, tepatnya elang. Altaïr dapat menggunakan kemampuan The Eagle Eyes, yang dapat mengenali musuh, teman atau informan. Altaïr dapat 'menyamakan' (istilah di AC, synchronizing) memori navigasi-nya dengan elang yang terbang di atas suatu daerah sehingga dapat memantau peta daerah tersebut. Si Altaïr juga dapat melakukan Leap of Faith, atau terjun bebas untuk turun dari tempat yang tinggi. Selain itu, darah sebagai bukti target sudah dihabisi juga dioleskan di bulu burung elang.

Grafiknya is-ti-me-wa!!! Sangat memuaskan! Kota, bangunan, scenes dan pemandangan terlihat sangat indah. Detail susunan keramik, patahan balok kayu atau gesture orang-orang sangat dahsyat! Arsitektur kota di Jerusalem dan Damascus benar-benar membuat saya mengatakan "Sh*t!!". Cantik banget, swear! Belum lagi efek lighting-nya yang dinamis. Saat ada awan, kota gelap seakan mendung. Kalau matahari sedangn terik, layar terlihat silau dan saya musti menyipitkan mata. Dan world yang bisa dijelajahi saaaaangat besar!! 3 jam gak akan cukup untuk menelusuri seluruh kota di game ini.

Hmmm.. Kayaknya dah mau maghrib nih..

Gameplay-nya menawan. Tidak seperti game² stealth lain yang kalau ketahuan musuh maka trus dikejar dan ditembak mati. Game over, restart!!! Di AC, kalau kita ketahuan, kita bisa lari dan loncat-loncat ke atas atap untuk menghindari kejaran tentara. Asyiknya, kalau kita sudah cukup jauh dengan para tentara (yang masih mengejar) --kita bisa sembunyi di tumpukan jerami; atau membaur diantara para rohaniawan (si Altaïr pura-pura berdoa gitu) yang sedang melakukan ritual keliling; atau yang paling sering saya lakukan yaitu duduk tenang di kursi nge-blend dengan penduduk awam. Begitu para tentara dah kecolongan, kita bisa melanjutkan lagi aksi kita.

Wag ada penjaga!! Pura-pura komat-kamit ahh..

Misi kita adalah membunuh 9 target, atau para gamer bilang para 'raja' ato boss. Sebelum Altaïr bisa mendekati target, Altaïr musti melakukan investigasi dan mengumpulkan informasi tentang sang target. Misi-misi investigasi itu antara lain: nyopet informasi dari orang-orang terkait, interogasi, nguping omongan orang dan melakukan 'tantangan' (bunuh pemanah, ngancurin warung) yang diajukan assassin lain untuk ditukar dengan informasi. Sayangnya, misi yang itu-itu saja ADA di setiap level hingga lumayan bikin boring. Ada juga misi optional yang nanti cukup berguna, seperti menghabisi tentara yang mengganggu wanita di sudut kota. Begitu si wanita dah kita selamatkan (Nggak!! Kita nggak akan dipeluk atau dicium!!), bapak-bapak kerabat wanita itu datang dan siap membantu kita. Nah, kalo Altaïr dikejar tentara dan kebetulan lewat tempat yg sama, bapak-bapak yang kayak preman itu akan menghalang-halangi tentara yang mau nangkep.

Beberapa misi mengharuskan kita menyusuri distrik di suatu kota, dan keren-nya setiap gerakan Altaïr direspon secara alamiah oleh para penduduk sekitar. Misalnya si Altaïr manjat rumah, maka orang di dekatnya akan menoleh ke arahnya dan bilang "What's he doing?!" atau hal semacam itu. Kalau Altaïr menerobos kerumunan, badan Altaïr akan miring gitu dan orang-orang akan menghindar. Kalau kita mbacok tentara, penduduk itu akan teriak dan lari ketakutan.

Minggir, Om! Gua mau lewat!!

Begitu investigasi kecil-kecil kita dah komplet (minimal 3 misi), kita dah bisa berangkat untuk membantai target utama. Dan ini yang mengasyikkan, karena aksi para 'boss' di tiap level berbeda. Ada yang melawan, ada yang lari ketakutan, ada yang pakai pengawal-pengawal elit.

Gerakan Altaïr sangat luwes dan manusiawi. AC menggunakan engine Prince of Persia, sehingga banyak kesamaan dari cara Altaïr dan Prince meloncat dan memanjat. Keren-nya, semua bagian dari bangunan bisa dinaiki --asal ada pijakan atau pegangan yang dapat dicengkeram oleh Altaïr. Ho ho ho ho, naik ke atap dan memanjat menara yang tuinggi sangat menyenangkan!! Loncat sana, loncat sini!! Grepp!! Awas jatuh..

Manjat menara masjid sambil liyat pemandang kota Damaskus? Yuuk..

Karena ini game stealth, maka Altaïr membunuh dengan sembunyi-sembunyi. Saat penjaga lengah, "SLEP!!" dibantai deh pake hiddenblade yang sangat cool. Namun kalau pengen nekat (atau ketahuan dan dikepung tentara), Altaïr musti mengeluarkan pedang-nya --dan adu pedang ala ksatria pun dilakukan. Kontrol pertarungan pedang-nya sangat mudah dan nggak ribet. Jurusnya pun cuma sedikit. Eh, tapi kotrol yang mudah belum tentu ngelawan musuh jadi gampang. Kalau duel sih memang nggak sulit, tapi kalau dikelilingi selusin tentara --lumayan repot dan bikin degdegan.

Mampus!! Gua dikejar tentara-tentara elit!!!

Bagi saya yang maniak game ini, menamatkan AC dalam waktu dua hari (sepupu saya 1 bulan namatin-nya) adalah pengalaman yang memuaskan!! Target (atau boss) di AC sangat mudah untuk dikalahkan, dan lebih menuntut 'kegesitan'/'kecerdikan' daripada 'kekuatan'. Beberapa tewas hanya dengan sekali tusuk, --karena lengah. Setelah itu, puluhan tentara yang mengejar (mereka teriak, "Assassin!! Kill him!!!") langsung dihindari dengan lari kabur dan cari tempat persembunyian. Pengecut ya? Hehehe. Tapi, bukankah memang seperti itu lah Assassin --diam-diam membunuh, kemudian hilang tanpa bekas.

Raja terakhir juga lumayan mudah, saya berhasil menghabisinya tanpa restart sekalipun. Yang paling susah adalah raja di level sebelumnya. Bayangkan, sebelum melawan dia --kita musti menghadapi tentara-tentara elit yang tangguh. Mana keroyokan lagi. Saya hampir putus asa di level ini, untunglah rasa penasaran lebih dominan menyemangati saya. Hehehehe..

Oia.. Istimewa bukan berarti tanpa minor. Kelemahan AC yang paling saya keluhkan adalah cut-scene movie yang lamaaa dan nggak bisa di-skip!! Oh, males banget! Meskipun Ubisoft memakai inovasi free-viewing (movie yang tayang itu bisa diliyat dari berbage sudut pandang) tetep aja ngejengkelin. Selain karena saya gak ngarti apa yang diomongin (iya, gak pake subtitle) --terlalu banyak cut-scene gak penting dalam tiap level.

Kalau saja cut-scene movie itu bisa di-skip saya akan kasi nilai 10!! Maka, overall nilai buat Assassin's Creed: 9/10. Play it!! This game really awesome!!!!

Gambar dan screen-shot AC dari Gamespot dan IGN!!
-ova-

2 komentar:

Anonim mengatakan...

waduuuuuh segitu doyannya ma game yah ;)

Masova mengatakan...

Ahahahag.. Iya nih!! Doyan bgt!!!!