08 September 2008

Tentang Teknologi

Ketika saya ingin minum es atau sesuatu yang dingin, saya membuka kulkas. Ketika saya ingin mengabari sesuatu kepada kerabat, saya membuka SMS. Ketika saya ingin mengetahui berita sepanjang hari ini, saya menyalakan televisi. Ketika saya ingin mencari sesuatu yang saya belum mengerti, saya membuka internet. Ketika saya sedang boring, saya memainkan game di PS2. Ketika saya ingin pergi ke tempat yang agak jauh, saya memakai motor.. Teknologi memudahkan hidup saya..

Saya kemarin chatting dengan keponakan saya yang (ngakunya) manis. Seorang gadis berumur 16 tahun yang duduk di kelas 3 SMA (atau SMU, atau SLTA yah?). Dia sedang minta diajarkan tentang filter median di Photoshop dan sedikit tentang Motion Tween-nya Flash..

Saya sedikit 'terganggu' dengan obrolan, yang kira-kira seperti ini :

Saya (O): Enak ya, jaman sekarang
Keponakan (K): Kenapa, mas?

O : "Anak SMA jaman sekarang dah diajari PS dan Flash.'
K : "Hohoho.. Emang enakk."
O : ". . ."
K : "Apalagi CPU-nya canggih, monitor LCD. Kelasnya b
er-AC"

Saya membayangkan jaman SMA --yang sebenarnya bukan SMA formal. Saya belajar di Pondok Pesantren semi-modern yang kurikulumnya setaraf SMA. Waktu itu, boro-boro megang Photoshop, megang komputer-nya aja udah susah. Antri dan dikasi waktu yang tidak cukup lama.. Belum lagi komputernya yang entah Pentium 1 atau malah tidak ber-prosesor..

K : "Mas?"
O : (kaget) "Oi?! Makanya yang rajin latihannya.."
K : "Maless ee.. kapasitas otakku gak nyampekk.."
O : "Halah.. Mas wae belajar Flash pas kuliah.. Sekarang kamu enak lho..."
K : "Ho ho ho.. I'm way above you.." (mulai ngeselin)
O : "Ya ya ya.. Bagus itu.."
K : "Saiki ajari maneh..."

Setelah seumuran saya, saya pikir dia nanti akan melebihi saya. Saya pikir, nanti hidup dia lebih mudah dengan teknologi yang makin berkembang. Nanti mungkin akan ada robot-robot yang menyapu halaman rumah kita. Mungkin akan ada mobil yang tidak perlu bahan bakar. Mungkin akan ada kumpulan buku bacaan seukuran cincin. Mungkin akan ada teleportasi atau baju tembus pandang. Teknologi dikembangkan untuk memudahkan manusia..

Namun, saya suka lupa dengan anugerah Allah yang berbentuk teknologi ini. Kemaren, ketika listrik mati sebentar, saya lantas mengumpat-umpat. Ketika HP ngadat, saya suka mencaci-maki. Ketika koneksi error, saya memukul-mukul connector LAN. Bahkan, ketika jagoan saya mati, stick PS2 pun saya banting. Betapa teknologi telah jadi bagian hidup saya.

Saya jarang sekali memikirkan di jaman dahulu kala. Di jaman Nabi, ketika belum ada listrik. Saya lupa bersyukur karena dilahirkan di jaman penuh teknologi sekarang ini. Bagaimana mereka membikin es yang sedap di teriknya panas? Bagaimana mereka menyampaikan suatu kabar? Bagaimana mereka tahu tentang kejadian-kejadian yang lagi hangat diperbincangkan? Bagaimana mereka mencari tahu apa yang belum mereka ketahui? Bagaimana mereka mendapatkan hiburan? Dan bagaimana mereka melakukan perjalanan, jauh ataupun dekat...? Amboii, betapa sulitnya..

K : "Mas... mas... Gimana sih?!?"
O : "Eh oh?!?"
K : "Minta diajarin kok malah diemm?!? =_="
O : " . . . . "

Tidak ada komentar: