18 September 2008

Mari Ber-plurk-an, Mari Berpelukan

Silaturahmi, atau membina suatu kedekatan dengan seseorang, adalah hal baik yang sangat dianjurkan. Mantap banget saat kita mempunyai banyak kenalan, banyak kawan --apalagi jika kemudian kenalan kita itu nantinya jadi sahabat kita. Jadi sodara kita. Atau malah *ehem ehem* jadi someone yang spesial.


Selain cara-cara tradisional, sekarang silaturahmi dapat dengan mudah kita lakukan --bahkan hanya dengan duduk-duduk saja di depan komputer yang terhubung ke internet.

Saya mengalami banyak persahabatan dengan orang-orang-nyata-di-dunia-maya lewat email, forum-forum dan blog. Beberapa orang menjadi saangat dekat, meskipun saya dan mereka sama sekali belum pernah bertatap muka. Salah satu 'mainan' yang membuat silaturahmi modern menjadi sangat menyenangkan adalah Plurk. Jeng jrenngg.. *Sound efek, hula hula pam parapam..*


Saya belum pernah merasa sedekat dan seakrab ini dengan orang-orang 'asing' yang saya temui secara random. Gimana tidak, saya tau apa yang mereka rasa kan dan apa yang mereka sedang lakukan.
Bagi yang belum tau, Plurk adalah jurnal sosial --di mana kita menuliskan kegiatan sehari-hari untuk kemudian (kegiatan kita itu) dikomentari oleh kawan-kawan kita. Kebanyakan yang ditulis di sana adalah hal-hal gak penting, bahkan sebagai ajang narsis dan berjumawa-ria. Namun, entah kenapa.. Respon --yang biasanya tidak terduga-- membuatnya sangat fun banget. Celetukan ini lah yang menciptakan keakraban.

Seperti misalnya saya meng-plurk: ova sedang makan coklat. Maka, akan ada respon-respon mengejutkan, kayak "Bagi doongg!!", "Pasti coklatnya sudah kadaluarsa!!", "Nyolong di mana, va?!" dan hal-hal semacam itu. Kadang respon-responnya ada yang nggak jelas dan ngeselin. Tapi justru di sanalah bagian yang fun!! Sumpah, ih. Saya benar-benar merasa ada yang nyeletuk di samping saya.

Yang lebih oke, karena sebagian besar kawan-kawan plurker saya adalah bloger --saya selalu menyempatkan membaca tulisan-tulisan di blog mereka. Mereka itu ada yang desainer, ada wanita karir, ada pengangguran, ada ibu rumah tangga dan macem-macem. Beberapa dari mereka jadi inspirasi saya untuk lebih semangat menulis. Siapa aja? Cek di blogroll di samping kanan halaman ini.

Efek negatif dari bermain plurk adalah sangat adiktif, sehingga --bagi yang tidak sadar, bisa meninggalkan aktivitas yang lain. Namun efek positifnya, olala, seperti yang saya bilang tadi --silaturahmi dan jalinan hubungan di mana saya menjadi sangat dekat dengan orang-orang yang belum pernah saya kenal.

Dan itu sangat positif buat saya..

8 komentar:

Anonim mengatakan...

selamat datang di plurkville! halah :D

Masova mengatakan...

halaaaahh... *menggelepar-geleparr*

Anonim mengatakan...

kok sulit sih buat komennya!

tape bagus lah!

Masova mengatakan...

@ borju

masak sih?!?!
Iya gitu?!?!

Apa kabar, Ju!?!?!

Anonim mengatakan...

hidup plurk! sekarang jadi sering kopdar sama plurker nih hahahaha...

Masova mengatakan...

@ck
Hiduuppp!!
*tapi saya belum sempet ngopdar..*

Anonim mengatakan...

saya jugaaa *ngarep

Anonim mengatakan...

aku punya plurk kok malah ku cuekin yahhh?....enakan ngeblog hehehe