10 Mei 2008

Sinetron Indonesia

Sukribo (Dosen Sayah) Kompas 4 Nov 2007. Klik Untuk Memperbesar

Banyak sekali tulisan yang menyebutkan bahwa sinetron Indonesia itu adaptasi --kalo gak mau disebut njiplak; sinetron itu bikin bodoh, dan merusak moral . Maka, banyak pakar dan siapapun yang masih waras bilang : Jangan Tonton Sinetron Indonesia..

Kenapa eh kenapa? Mari kita tanyakan pada rumput yang bergoyang..

Tema sinetron Indonesia memang beragam, namun sangat menggelikan dan 'musiman' .Celakanya tema itu berlaku hampir untuk semua stasiun tipi. Kemarin, tema-nya "anak-nyari-orang-tua"; sekarang tema-nya "adzab-ilahi" (pokoknya yang belakangnya 'ilahi' gt, dan pasti ada yg dikutuk); besok temanya bisa "dunia-sihir-dan-mahluk-fantastis".

Karena saking banyak tema yang diusung ke dalam, banyak PH yang kehabisan ide. Kemudian mencomotlah mereka dari serial luar negeri, drama asia laris dan bahkan komik manga Jepang. O la la, o la la tralala. Ada yang menjiplak tanpa pakai sumber-jiplakan. Ada pula yang pakai embel-embel "diadaptasi dari . . ." Lucunya, saat stasiun tipi R menayangkan sinetron-jiplakan --stasiun T menayangkan versi original-nyah!! DWOENG!!!

Dan para produsernya pun cuma bilang, "Ah, Sinetron kami kan ter-inspirasi aja. " atau "Itu cuma kebetulan, biasa lah banyak yang dengki...".

Selain tema yang mengerikan, banyak hal gak masuk akal dalam sinetron, --baik itu dalam adegan; cerita; para pemain atopun efek spesial yang digunakan. Sepertinya para produser sinetron tidak ingin meributkan hal-hal remeh nan sepele. Padahal menurut saya, hal remeh sekecil apapun bisa membuat sinetron jadi lebih berbobot.

Sinetron juga SELALU mendramatisasi sesuatu secara over. Padahal makna dramatisasi itu sendiri ajah udah berlebihan. Okey, mari kita cek :
  • Karakter (baik protagonis/antagonis) yang sedang terkejut akan dizoom-in-zoom-out bergantian dengan 'yang-bikin-dia-kaget'. Misalnya si Anu kaget melihat Itu. Di layar, si Anu ternganga kemudian di-zoom close up, kemudian layar pindah ke si Itu di-zoom juga. Pindah ke Anu lg, ke Itu. Begitu seterusnya dengan iringan musik "JREENGG" yang mengerikan. *Kenapa sih gak cukup JRENG dan zoom sekali? Ato pake slow-motion beberapa detik aja?!
  • Rumah megah + mobil mewah, tapi gak jelas si tokoh kaya itu kerjanya apa?!? *Akan sedikit masuk akal kalo ada sekilas flashback tentang proses tokoh kaya itu menjadi sukses. Meski cuma beberapa scene kilat, penonton jadi tahu, kaya itu gak instan!!
  • Karakter jahat yang sedang punya rencana licik pasti tertawa terbahak dibuat-buat yang tidak mengerikan namun malah bikin jijik. Dan tawanya menggema lama sekali. *Saya lebih merinding saat melihat tokoh jahat menyeringai, tanpa ada suara ngakak. Cukup menyeringai plus efek lighting yang keren..
  • Tokoh jahat dan tokoh baik (cewek) bisa kita lihat dari cara dia berdandan. Make-up yang menor, lipstik tebal, gaya rambut yang wah dan pakaian yang modis adalah tokoh jahat. Sementara tokoh baiknya bermake-up biasa saja dan tidak berpakean macem-macem. *Oh, dear. .
  • Tidak ada yang bisa membedakan cowok yang sedang menyamar jadi cewek, dan sebaliknya!! *Kayaknya yang gak bisa bedain orang yang lg nyamar itu bener-bener imbisil. Padahal kan dari suara ato dandanannya udah kliyatan jelas.
  • Anak SMP ato SMA, --bahkan SD, jahatnya ajubile. Tidak nakal (kalo nakal saya masih mentolerir), tapi jahat dan kurang ajar. Dan kejahatannyah itu gak sesuai dengan umur atau pengetahuan dia. *Oh, astaga!! Ada anak SMA nyuruh orang untuk membunuh?! Saya lebih setuju kalo anak-anak ini dulunya adalah 'korban'. Misal, dia disiksa, ato dianiaya, ato punya dendam tertentu terhadap seseorang. Nah, baru saat dia dewasa dia melakukan kejahatan terhadap orang-orang yang berhubungan dengan pelaku yg menyiksanya waktu kecil. *Aduh, sampe kemana-kemana*
Masih ada lagi sih yang gak masuk akal. Tapi saya ingin lanjutkan dulu sisi lain dari sinetron yang menyebabkan sinetron = gak bermutu!! Kali ini di bagian efek spesial dan elemen-elemen pendukung lainnya.
  • Darah di dunia sinetron berwarna merah pekat, melainkan magenta tua atau ungu kemerahan. Dan kadang terlalu encer sehingga saya selalu mikir itu adalah pewarna buat nge-wenter pakean..
  • Soundtrack sinetron terbaru SELALU lagu hits Band yang sedang naik daun. Tak usahlah disebutkan contohnya. Banyak banget!! Gak ada gitu yang bikin Soundtrack sendiri kayak Si Doel Anak Sekolahan . *Ada sih tayangan yang punya sontrek sendiri spt OB (Office Boy) atau Suami-suami Takut Istri, tapi 2 acara itu lebih masuk di kategori Sit-Kom.
  • Tidak ada mobil mewah yang ringsek tertabrak. Tidak ada pula korban tabrakan yang terlempar. Tau-tau korban menganga kaget, "Ciiiiiiiit!! BRAK!!", layar item dan korban sudah tergeletak bersimbah darah. *Duh!! Kan banyak tuh trik kamera dan trik-trik tali keren untuk bikin efek tabrakan.. Stuntman buat apa coba?
  • Kalo toh si korban bisa menghindar, tidak tampak mobil yang mau menabraknya malah adegan dia meloncat panik. Di close-up lagi!! Huhuhu
Jadi begitulah sinetron Indonesia. Ingin keren tapi gak mau keluar duit banyak. Ingin laris tapi ceritanya njiplak. Ingin kwalitas bermutu, tapi kejar tayang. Segalanya serba nanggung.

Ada yang mau nambahin?
-ova-

2 komentar:

Masova mengatakan...

*ihikss.. sinetron indonesiah*

Unknown mengatakan...

wah makasih mas linknya ke komik saya, jadi terharu. kalo mo bahas sinetron... haduuuh, saya ndiri dah gak mau lagi nonton, serial pendeknya pun emoh, kecuali kalo misalnya yang bikin deddy mizwar (ada kualitas hiburan dakwah didalamnya).

kalo yang bikinannya punjabi2 dan temen2... skiiiiipp

dan satu lagi, sebenarnya saya gak suka mereka juga masuk ke dunia film bioskop, biarkan dunia bioskop tumbuh sendiri tanpa campur tangan murahan mereka.....