04 Oktober 2008

Nama Saya Ova..

Ini adalah pengalaman yang sudah lama, dan secara kebetulan 'terbuka' kembali ke permukaan saat saya, Mbak (Almas) dan Mas Ipar (Wahyu) saya pergi mengantarkan zakat fitrah di malam Lebaran.

Woiya. Di malam itu juga ada kejadian-kejadian menggelikan yang terjadi.

There goes.. Malam itu kami bertiga (sudah menjadi kebiasaan keluarga) mengantar zakat fitrah ke beberapa tempat di Rembang. Setelah menyelesaikan di beberapa spot, sampailah kami di sebuah kampung bernama Tasik Agung. Namanya aja Tasik --so kampung ini letaknya di deket pantai utara. Jalannya adalah gang-gang sempit gitu, dan ngeri-nya lagi --minim lampu. Oh, great...

Yang pertama jadi korban kegelapan malam itu adalah Mas Wahyu. Dia adalah seorang perokok sangat berat, dan --ketika saya dan Mbak Almas masuk ke dalam untuk menghaturkan zakat dia --nggak ikut masuk-- menyalakan rokoknya di depan rumah.

Ketika Mbak Almas mengucapkan "Wassalam.." untuk pamitan, terdengar suara semacam "DUKK!! CBURR!!!". Kami berdua langsung menengok ke arah suara. Mas Wahyu cengar-cengir. Saya mendekatinya. Melihat ke arah kakinya. ASTAGA!!!! Kakinya tercebur selokan!!! Muahahahahahaha!!!

Saya dan Mbak Almas langsung ngakak. Karena gelapnya malam (sumpah, memang gelap banget), dia nggak melihat kalau di depan pagar ada selokan laknat itu. Sementara Mas Wahyu mencuci kaki-nya, saya dan Mbak Almas berjalan menuju rumah yang lain --masih di kampung Tasik Agung ini.

Korban Kedua : Saya sendiri!! Dan ini tidak sepenuhnya gara-gara gelap malam sih. Hohoho. Saya berjalan sambil nge-PLURK pake Hape. Jalan lamat-lamat menyusuri gang. Satu langkah, dua langkah. Sepuluh langkah. "DHHOKK!!!"

Aduh!!

Mata saya menabrak sesuatu benda keras yang bergelantungan : Buah Mangga!! Oh, great. Mbak Almas sudah berjalan cukup jauh di depan. Saya mengikutinya sambil mengucek-ucek mata saya. Cukup sakit euy. Coba aja deh pukulkan sebuah mangga tepat di mata kamu. Gak usah keras-keras..

Nah di sini rumah berikutnya ini kami bertemu dengan ibu yang sudah cukup uzur. Dan di sini lah pengalaman 'Nama Saya Ova' yang saya ceritakan di intro postingan ini. Setelah mengantarkan zakat, Mbak Almas mengenalkan saya kepada si Ibu berumur itu, "Ini Bu.. Adek saya, Mustova..."

Si Ibu : "Oh, Mas Nova kok ndak perna mampir dolan?"
Saya : "Ova, Bu.. Bukan Nova!!"
Si Ibu : "Oh, iya. Siapa? Mas NOVAL ya? Ya ya.."
Saya : "OVA, Bu!!! O-V-A!!! Bukan Noval!!!"
Si Ibu : "Iya tadi kan saya bilang Nova! Gimana sih sampean?!?!"
Saya : " . . . . . "

Kami bergegas berpamitan karena Mbak Almas sudah gak bisa menahan tawanya. Saya tersenyum pasrah, kemudian pergi dari rumah itu sambil bersungut-sungut. Jelas-jelas nama saya Mustova!! Dari mana coba kata Noval itu muncul? Kalo Tova ato Topa gitu sih masih bisa dimengerti.

Saya sering kali dipanggil Nova atau Noval, 2 nama yang pasaran. Waktu kuliah, waktu magang dulu, waktu kerja di Jogja atau waktu berkenalan dengan orang baru --di event, di pameran, di manapun. Padahal intonasi suara saya saat mengatakan 'OVA' itu sudah cukup jelas lho. Apakah nama 'Ova' itu terlalu berat untuk diucapkan, sama seperti para penyihir kelu kesusahan mengucapkan nama Voldemort?! Apakah nama 'Ova' itu cukup berwibawa dan kharismatik sehingga membuat siapapun yang mengucapkan akan bergetar hatinya. *Halaaah, mangkin ke sini kok mangkin narsis yaa?!*

Oke, back to Tasik Agung... Korban Ketiga : Yeah, Mbak Almas. Di gang keluar menuju jalan besar, kami bertiga (Mas Wahyu sudah mencuci kakinya yang penuh comberan) kembali ke mobil untuk melanjutkan ke kampung berikutnya. Dan lagi-lagi..

DUKKK!! "Ya Allah!!!!" Mbak Almas menjerit.

Dia tersandung sebuah batu cukup besar, tepat di ujung jempol kaki. Mbak Almas meringis menahan sakit sambil memaki-maki. "Ini kampung kok gak ada lampunya sama sekali siiihh!?!?"

Saya dan Mas Wahyu cuma ketawa-ketawa. Malam Takbiran yang cukup seru.


Selamat Lebaran semuanya. *telaaaaaaat*
--

10 komentar:

Anonim mengatakan...

OVA = original video animation... *siul siul*

Anonim mengatakan...

hehehe selamat lebaran ova ^^ (gfafa telat asal niat)

Anonim mengatakan...

Oh OVA yah namanya....met lebaran ya OVA

Anonim mengatakan...

Jadi Mas NOVAL kapan diruwat biar ndak sial mulu? *ndelik ngisor dipan*

Masova mengatakan...

@ck
Ya ya ya ya.. Saya juga tau itu

@siteruterubozu, *susah amat nulisnya*
Sama-samaaaaaa...

@novnov
Sama-samaaaaaaaaaa...

@goenrock
(angry) *mentung-mentung* Saya ndak sial terus koook!!!!

Anonim mengatakan...

What an experience, it should become an unforgetable memory :D

Anonim mengatakan...

alhamdulillah
salam semangat saudaraku !!!

Anonim mengatakan...

iya, dipanggil topa mungkin lebih enak hehehe...

itu mangganya orang ngggak dibawa pulang kan?

salam kreatif!!

Anonim mengatakan...

ah.... tasik agung, memang perlu dimodernisasi. dulu, aku pernah mampir ke rumah temanku di tasik agung (karena sudah kemalaman dan sudah malas pulang ke lasem), aku akhirnya disuruh tidur di luar rumah kayak ikan yang dipanggang!!! selamat membagi2 zakat

Anonim mengatakan...

salam kenal. wah keren. makin jreng. hehe